Saturday, August 24, 2019

Makalah Disiplin Ilmu Akuntansi


DISIPLIN ILMU AKUNTANSI
AKUNTANSI MANAJEMEN
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas PKKMB FEB 2019

Dibuat Oleh :
Hafifah Astuti Sugiharti (1910631030015)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019-2020


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Disiplin Ilmu Akuntansi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas PKKMB Fakultas Ekonomi Bisnis 2019. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Akuntansi Manajemen” bagi para pembaca dan juga penyusun.
Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Baik dari segi teknik penyusunan, maupun segi bobot isinya. Untuk itu, sumbang saran serta kritik membangun dari segi para pembaca untuk perbaikan laporan ini datang sangat diharapkan oleh penyusun.
Menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat semoga Allah SWT dapat membalasnya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menuju perubahan yang lebih baik. Aamiin.












DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................  ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I               PENDAHULUAN         
                        1.1 Latar Belakang  .................................................................................................. 1
                        1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
                     
BAB II  PEMBAHASAN
                        2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen .................................................................. 2
                        2.2 Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Para Ahli..................................... 2
                        2.3 Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan..........................  3
                        2.4 Fungsi Akuntansi Manajemen.........................................................................  3
                        2.5 Manfaat Akuntansi Manajemen .....................................................................  3
                                2.6 Tujuan Akuntansi Manajemen ............................................................................  7
                        2.7 Informasi Akuntansi Manajemen ...................................................................  8
                        2.8 Peran Akuntansi Manajemen Sebagai Suatu Tipe Akuntansi .........................  9
                       
BAB IV PENUTUP
3.1  Kesimpulan .................................................................................................. 12
3.2  Saran ............................................................................................................ 12           

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll.
Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya manajemen harus memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran operasi atau perusahaan untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka tidak mungkin manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan system informasi yang memadai. Yaitu system informasi untuk perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. System informasi yang berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan manajemen, dan system informasi yang berhubungan dengan akuntansi tersebut disebut Akuntansi Manajemen. (Machfoedz, Mas’ud, Akuntansi Manajemen, 2002)
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1  Pengertian Akuntansi manajemen
1.2.2  Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Para Ahli
1.2.3  Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
1.2.4  Fungsi Akuntansi Manajemen
1.2.5  Manfaat Akuntansi Manajemen 
1.2.6  Tujuan Akuntansi Manajemen
1.2.7  Informasi Akuntansi Manajemen
1.2.8  Peran Akuntansi Manajemen Sebagai suatu Tipe Akuntansi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Akuntansi Manajemen
            Akuntansi manajemen adalah sitem akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak internal perusahaan, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan pihak internal lainnya.

Informasi ini sangat berguna sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan untuk masa yang akan datang berdasarkan data historis dari laporan keuangan.

2.2  Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Para Ahli
Akuntansi manajemen merupakan kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan untuk manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi manajemen (Halim dan Supomo).

Akuntansi manajemen merupakan informasi keuangan dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern entitas (Mulyadi).

Akuntansi manajemen adalah "proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan, interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi manajemen juga meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok non-manajemen seperti pemegang saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas pajak” (Chartered Institute of Management Accountants - CIMA).

Akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi (Charles T. Homgren).

2.3 Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Seperti yang telah diutarakan diatas bahwa Akuntansi Manajemen ditujukan untuk kepentingan internal perusahaan sedang Akuntansi Keuangan sistem informasinya ditujukan untuk kepentingan eksternal perusahaan, seperti kreditor, pemerintah, para pemegang saham, pihak investor, dan pihak eksternal lainnya yang berkepentingan langsung terhadap data laporan keuangan perusahaan.

Secara garis besar sistem informasi mengenai Akuntansi Keuangan menyajikan data secara garis besar sedangkan Akuntansi Manajemen sifatnya lebih detail dan terperinci Laporan diklasifikasikan berdasarkan departemen, wilayah pemasaran, dan produk.

2.4 Fungsi Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen dalam tiap perusahaan membantu memelihara dan mengendalikan sumber daya perusahaan. Selain itu juga berfungsi sebagai tracking performance, planning, dan managing costs and price.

2.5  Manfaat Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer sektor publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian manajemen yang integral. Institute of Management Accountants (1981) mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, pengintepretasian, dan pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh manajemen perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.

Accountants mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan untuk:
1.      Perumusan strategi
2.      Perencanaan dan pengendalian aktivitas
3.      Pengambilan keputusan
4.      Pengoptimalan penggunaan sumber daya
5.      Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi
6.      Pengungkapan kepada karyawan
7.      Perlindungan asset
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Akan tetapi, harus diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakterisitik dengan sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa modifikasi
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor publik, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
1. Perencanaan Stratejik
Pada tahap perencanaan stratejik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of program) dan beberapa biaya suatu aktivitas (cost of activity), sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost, quality and services). Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi manajemen yang modern. Namun tetap, terdapat sedikit perbedaan antara sektor swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya produk/pelayanan (product costing). Hal tersebut disebabkan sebagian besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered cost yang memiliki hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya pada sektor publik sebagian besar merupakan discretionary cost yang ditetapkan di awal periode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan di sektor publik merupakan intangible output yang sulit diukur.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Biaya Input: Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
- Biaya output: Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output diukur dengan berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
- Biaya proses: Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.

3. Penilaian investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi yang digunakan di sektor swasta didesain untuk organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba, sehingga terkadang teknik-teknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor publik. Di samping itu sulit untuk mengukur output yang dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di masa depan dalam ukuran finansial(expected return) tidak dapat (sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial(social cost) dan manfaat sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan. Menentukan biaya sosial dan manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, penilaian investasi dengan menggunakan analisis biaya-manfaat di sektor publik sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan, dapat digunakan analisis efektifitas biaya(cost-effectiveness analysis).

4. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata.

5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi yang diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik. Masyarakat menghendaki pemerintah memberikan pelayanan yang cepat, berkualitas, dan murah. Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik harus merespon keluhan, tuntutan dan keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup masyarakat menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
6. Penilaian kinerja 
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sitem pengendalian. Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.
2.6  Tujuan Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk pihak manajemen. Jenis informasi yang diperlukan berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Umumnya informasi yang dihasilkan bersifat mendalam dan tidak dipublikasikan kepada pihak luar. Tujuan akuntansi manajemen secara umum adalah:
  1. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penetuan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan oleh manajemen.
  2. Menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikannya, serta mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahapan manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

2.7  Informasi Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi akuntansi yang akurat bagi manajemen yang dalam pelaksanaan fungsi pokoknya sangat memerlukan informasi ini, terutama untuk perencanaan dan pengendalian bagi perusahaan. Informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :
  1. Informasi akuntansi penuh (Full accounting information). Informasi akuntansi penuh dapat mencakup informasi masa lalu maupun informasi yang akan datang dan mencakup informasi mengenai biaya, pendapatan dan aktiva. Informasi akuntansi penuh selalu dihubungkan dengan kesatuan usaha, produk atau departemen karena informasi ini digunakan untuk pelaporan informasi keuangan dan analisis kemampuan menghasilkan laba rugi suatu divisi atau bagian secara khusus, pada bagian inilah informasi akuntansi perusahaan yang berisi informasi masa lalu digunakan.
  2. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Full Responsibility Information) Tiap manajer dalam organisasi merencanakan aktiva, pendapatan dan biaya yang menjadi tanggungjawabnya dibawah koordinasi manajemen puncak dan menyusun program berdasarkan informasi akuntansi pertanggungjawaban. Informasi akuntansi pertanggungjawaban juga digunakan untuk mengamati pelaksanaan anggaran dan menilai seberapa jauh manajer melaksanakan rencananya.
  3. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential accounting information) Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua ciri utama, pertama informasi akuntansi merupakan informasi masa yang akan datang. Kedua, informasi akuntansi merupakan informasi yang berbeda diantara berbagai macam alternatif yang dihadapi oleh berbagai keputusan. Informasi akuntansi diferensial ini sangat diperlukan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan sebagai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia, ditinjau dari segi pengorbanan dan manfaat yang diperoleh bila suatu alternatif tersebut diambil.



2.8  Peran Akuntansi Manajemen Sebagai suatu Tipe Akuntansi
Peran akuntansi manajemen dalam perusahaan sebagai sistem pengolah informasi keuangan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:

1. Pencatat skor (score keeping)

Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan pencatatan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan unsur-unsur laporan keuangan bagi penyusunan rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan.
Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen mengenai pelaksanaan aktivitas rencana yang aktivitas yang telah disusun. Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah disusun.
Untuk memenuhi fungsi untuk mencatat skor bagi manajemen, akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan, diantaranya: teliti, relevan, dan handal (reliable). Ketelitian pencatatan skor setiap manajer merupakan syarat mutlak, karena informasi yang disajikan kepada manajemen akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja mereka. Setiap orang yang diukur kinerjanya akan peduli (concern) terhadap unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur kinerjanya sesuai dengan perkembangan akuntansi.
A. Pendekatan pengolahan informasi
Relevansi informasi dengan keputusan yang akan dilakukan oleh pemakai informasi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan oleh akuntan manajemen dalam mengolah data akuntansi. Terdapat dua pendekatan dalam pengolahan informasinya, diantaranya:

a)  The historical communication approach
, akuntansi manajemen didominasi oleh pengumpulan dan penyajian informasi dalam siklus akuntansi biaya yang telah terjadi di masa lalu. Pemakai laporan bisa melakukan penyesuaian terhadap informasi akuntansi yang diterima sesuai dengan kebutuhannya.
b) The user dicision model approach, akuntansi menajemen menekankan pada bagaimana informasi akuntansi memberikan kemudahan kepada pengambilan keputusan internal perusahaan dalam melakukan pemilihan alternatif secara ekonomis rasional. Tidak hanya itu, pendekatan ini menggunakan kerangka berpikir, yakni:
·       pengambilan keputusan menghadapi pilihan tindakan dalam situasi tertentu.
·menyediakan informasi akuntansi yang relevan dengan keperluan pengambilan keputusan.
·mempermudah pemilihan alternatif yang akan dilakukan oleh pengambil keputusan.
B. Relevansi pencatatan skor
Agar akuntansi manajemen dapat berfungsi sebagai pencatat skor, skor yang dicatat dan disajikan harus mencerminkan kinerja yang digambarkan dalam skor tersebut. Relevansi pencatatan skor akan dicapai jika pencatat skor memahami aktivitas yang dilakukan oleh manajemen. Informasi yang direkamnya benar-benar mencerminkan kinerja yang dicapai oleh setiap manajer dan sesuai dengan keperluan pengambil keputusan yang harus memenuhi atau memiliki karakteristik akuntansi sektor publik. 

2. Penarik perhatian manajemen (attention directing)
Jika fungsi akuntansi manajemen sudah mendapat status sebagai pencatat skor yang baik, tahap perkembangan pertama adalah sebagai penarik perhatian manajemen. Sebagai penarik perhatian manajemen, ruang lingkup akuntansi mencakup informasi penyimpangan pelaksana rencana yang disajikan lebih menarik perhatian manajemen agar mereka dapat merumuskan tindakan untuk mencegah itu berlanjut.
Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik. Jika informasi akuntansi manajemen tidak dapat diandalkan karena tidak adanya integritas akuntan manajemen yang menyusunnya, informasi akuntan manajemen tidak dapat berfungsi sebagai penarik perhatian manajemen.

3. Penyedia informasi untuk pemecahan masalah (problem solving)
Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah tercapai, yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah.
Tidak hanya itu, manajemen juga memerlukan akuntansi sebagai informasi akuntansi untuk mengurangi ketidakpastiannya. Jika informasi akuntan manajemen tidak tersedia atau tidak teliti, relevan, dan diandalkan, maka manajemen akan berpaling ke manajemen non akuntansi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketidakpastiannya. Atau, jika manajemen tidak memahami bahasa akuntansi, sehingga beberapa keputusan itu akan didasarkan atas informasi non akuntansi.
Dengan demikian manajemen yang mendasarkan keputusan-keputusannya tidak berdasarkan informasi akuntansi, mutu keputusannya tidak bersifat ekonomis rasional. Hal ini terjadi sebagai akibat dari tidak adanya bahasa akuntansi yang dapat dipakai oleh manajemen untuk berpikir. Sehingga akuntansi manajemen tidak akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Accountants mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan untuk:

1. Perumusan strategi
2. Perencanaan dan pengendalian aktivitas
3. Pengambilan keputusan
4. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
5. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi
6. Pengungkapan kepada karyawan
7. Perlindungan asset
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
1. Perencanaan stratejik
2. Pemberian informasi biaya
3. Penilaian investasi
4. Penganggaran
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for services)
6. Penilaian kinerja

3.2 Saran
            Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dan mengetahui bagaimana manajemen berbasis aktivitas dan sistem akuntansi pertanggungjawaban berbasis aktivitas agar efektif.

DAFTAR PUSTAKA








No comments:

Post a Comment