DISIPLIN ILMU AKUNTANSI
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas PKKMB FEB 2019
Dibuat Oleh
:
Hafifah
Astuti Sugiharti (1910631030015)
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019-2020
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019-2020
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Disiplin Ilmu Akuntansi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas PKKMB Fakultas Ekonomi Bisnis 2019. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Akuntansi Manajemen” bagi para
pembaca dan juga penyusun.
Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Baik dari segi teknik penyusunan, maupun segi bobot isinya.
Untuk itu, sumbang saran serta kritik membangun dari segi para pembaca untuk
perbaikan laporan ini datang sangat diharapkan oleh penyusun.
Menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat semoga Allah SWT dapat membalasnya. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menuju perubahan yang
lebih baik. Aamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii
DAFTAR
ISI
............................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
..................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
.............................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Akuntansi Manajemen
.................................................................. 2
2.2
Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Para
Ahli..................................... 2
2.3
Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.......................... 3
2.4
Fungsi Akuntansi Manajemen......................................................................... 3
2.5
Manfaat Akuntansi Manajemen ..................................................................... 3
2.6 Tujuan
Akuntansi Manajemen ............................................................................ 7
2.7
Informasi Akuntansi Manajemen ................................................................... 8
2.8
Peran Akuntansi Manajemen Sebagai Suatu Tipe Akuntansi ......................... 9
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
..................................................................................................
12
3.2 Saran
............................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk mengoperasikan sebuah organisasi
yang kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan efektif, manajemen
membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah
bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan
yang terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll.
Semua persoalan tersebut akan bisa
diatasi oleh manajemen apabila manajemen memperoleh informasi yang tepat untuk
digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya manajemen harus memperoleh
informasi tentang masukan dan keluaran operasi atau perusahaan untuk dasar
operasinya. Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka tidak mungkin
manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
system informasi yang memadai. Yaitu system informasi untuk perencanaan,
pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. System informasi yang
berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan merupakan tugas dan tanggung
jawab dari akuntan manajemen, dan system informasi yang berhubungan dengan
akuntansi tersebut disebut Akuntansi Manajemen. (Machfoedz, Mas’ud, Akuntansi
Manajemen, 2002)
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian Akuntansi manajemen
1.2.2 Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Para Ahli
1.2.3 Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
1.2.4 Fungsi Akuntansi Manajemen
1.2.5 Manfaat Akuntansi Manajemen
1.2.6 Tujuan Akuntansi Manajemen
1.2.7 Informasi Akuntansi Manajemen
1.2.8 Peran Akuntansi Manajemen Sebagai suatu Tipe Akuntansi
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah
sitem akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyajikan laporan keuangan untuk
kepentingan pihak internal perusahaan, seperti manajer keuangan, manajer
produksi, manajer pemasaran, dan pihak internal lainnya.
Informasi ini sangat berguna
sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan untuk masa yang akan datang
berdasarkan data historis dari laporan keuangan.
2.2 Pengertian Akuntansi
Manajemen Menurut Para Ahli
Akuntansi manajemen merupakan
kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan untuk manajemen sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi manajemen (Halim dan Supomo).
Akuntansi manajemen merupakan
informasi keuangan dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan
oleh pemakai intern entitas (Mulyadi).
Akuntansi manajemen adalah
"proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan,
interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk
merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk
memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi
manajemen juga meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok
non-manajemen seperti pemegang saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas
pajak” (Chartered Institute of
Management Accountants - CIMA).
Akuntansi manajemen (Management
Accounting) adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa,
penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu
masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi (Charles T. Homgren).
2.3 Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Seperti yang telah diutarakan
diatas bahwa Akuntansi Manajemen ditujukan untuk kepentingan internal
perusahaan sedang Akuntansi Keuangan sistem informasinya ditujukan untuk
kepentingan eksternal perusahaan, seperti kreditor, pemerintah, para pemegang
saham, pihak investor, dan pihak eksternal lainnya yang berkepentingan langsung
terhadap data laporan keuangan perusahaan.
Secara garis besar sistem
informasi mengenai Akuntansi Keuangan menyajikan data secara garis besar
sedangkan Akuntansi Manajemen sifatnya lebih detail dan terperinci Laporan
diklasifikasikan berdasarkan departemen, wilayah pemasaran, dan produk.
2.4 Fungsi Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen
dalam tiap perusahaan membantu memelihara dan mengendalikan sumber daya
perusahaan. Selain itu juga berfungsi sebagai tracking performance, planning,
dan managing costs and price.
2.5 Manfaat Akuntansi
Manajemen
Informasi akuntansi yang akan
digunakan oleh manajer sektor publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana
untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai.
Akuntansi manajemen merupakan bagian
dari suatu sistem pengendalian manajemen yang integral. Institute of Management
Accountants (1981) mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan,
pengintepretasian, dan pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh
manajemen perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk
menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.
Accountants mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan
pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan
untuk:
1.
Perumusan strategi
2.
Perencanaan dan pengendalian aktivitas
3.
Pengambilan keputusan
4.
Pengoptimalan penggunaan sumber daya
5.
Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders
dan pihak luar organisasi
6.
Pengungkapan kepada karyawan
7.
Perlindungan asset
Pada dasarnya
prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan prinsip
akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Akan tetapi, harus
diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakterisitik dengan
sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta
tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa modifikasi
Peran utama
akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi
akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor publik,
perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan
pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas (task control). Peran
akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
1. Perencanaan Stratejik
Pada tahap perencanaan
stratejik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program yang
dapat mendukung strategi organisasi. Peran akuntansi manajemen adalah
memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of program)
dan beberapa biaya suatu aktivitas (cost of activity), sehingga berdasarkan
informasi akuntansi tersebut manajer dapat menentukan berapa anggaran yang
dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada
tiga permasalahan utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan
(cost, quality and services). Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan
publik yang tinggi dengan biaya yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem
informasi akuntansi manajemen yang modern. Namun tetap, terdapat sedikit
perbedaan antara sektor swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya
produk/pelayanan (product costing). Hal tersebut disebabkan sebagian besar
biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered cost yang memiliki hubungan
secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya pada sektor
publik sebagian besar merupakan discretionary cost yang ditetapkan di awal
periode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas
yang dilakukan dengan output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan
di sektor publik merupakan intangible output yang sulit diukur.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Biaya Input: Biaya input adalah sumber
daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya
tenaga kerja dan biaya bahan baku.
- Biaya output: Biaya output adalah biaya
yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan.
Pada organisasi sektor publik output diukur dengan berbagai cara tergantung
pada pelayanan yang dihasilkan.
- Biaya proses: Biaya proses dapat
dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur dengan mempertimbangkan
fungsi organisasi.
3. Penilaian
investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih
rumit dibandingkan dengan di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi
yang digunakan di sektor swasta didesain untuk organisasi yang berorientasi
pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang tidak
berorientasi pada laba, sehingga terkadang teknik-teknik tersebut tidak dapat
diterapkan untuk sektor publik. Di samping itu sulit untuk mengukur output yang
dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di masa depan dalam ukuran
finansial(expected return) tidak dapat (sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan
dengan menggunakan analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam
praktiknya, terdapat kesulitan dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu
investasi yang dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat yang harus
dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus
mencakup biaya sosial(social cost) dan manfaat sosial (social benefits) yang
akan diperoleh dari investasi yang diajukan. Menentukan biaya sosial dan
manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu,
penilaian investasi dengan menggunakan analisis biaya-manfaat di sektor publik
sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan, dapat digunakan analisis efektifitas
biaya(cost-effectiveness analysis).
4. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi
terciptanya anggaran publik yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran,
yaitu sebagai alat alokasi sumber daya publik, alat distribusi, dan
stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk proses
mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis,
efisien, efektif, adil dan merata.
5. Penentuan biaya
pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for
services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa
biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif
yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung
subsidi yang diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan
dan keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi
perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik. Masyarakat
menghendaki pemerintah memberikan pelayanan yang cepat, berkualitas, dan murah.
Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik harus merespon keluhan,
tuntutan dan keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup masyarakat
menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
6. Penilaian
kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sitem
pengendalian. Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi
dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam
tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator
kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing
aktivitas yang dilakukan.
2.6 Tujuan Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen
bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk pihak manajemen. Jenis
informasi yang diperlukan berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar.
Umumnya informasi yang dihasilkan bersifat mendalam dan tidak dipublikasikan
kepada pihak luar. Tujuan akuntansi manajemen secara umum adalah:
- Menyediakan informasi yang diperlukan dalam
penetuan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan oleh
manajemen.
- Menyediakan informasi yang digunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan. Informasi akuntansi manajemen membantu mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikannya, serta mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi
akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahapan
manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
2.7 Informasi Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen ditujukan untuk
menyediakan informasi akuntansi yang akurat bagi manajemen yang dalam
pelaksanaan fungsi pokoknya sangat memerlukan informasi ini, terutama untuk
perencanaan dan pengendalian bagi perusahaan. Informasi akuntansi manajemen
dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :
- Informasi akuntansi
penuh (Full accounting information). Informasi akuntansi penuh dapat mencakup
informasi masa lalu maupun informasi yang akan datang dan mencakup
informasi mengenai biaya, pendapatan dan aktiva. Informasi akuntansi penuh
selalu dihubungkan dengan kesatuan usaha, produk atau departemen karena informasi
ini digunakan untuk pelaporan informasi keuangan dan analisis kemampuan
menghasilkan laba rugi suatu divisi atau bagian secara khusus, pada bagian
inilah informasi akuntansi perusahaan yang berisi informasi masa lalu
digunakan.
- Informasi akuntansi
pertanggungjawaban (Full Responsibility
Information) Tiap manajer dalam organisasi merencanakan aktiva, pendapatan
dan biaya yang menjadi tanggungjawabnya dibawah koordinasi manajemen
puncak dan menyusun program berdasarkan informasi akuntansi pertanggungjawaban.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban juga digunakan untuk mengamati
pelaksanaan anggaran dan menilai seberapa jauh manajer melaksanakan
rencananya.
- Informasi Akuntansi
Diferensial (Differential accounting information) Informasi akuntansi diferensial
mempunyai dua ciri utama, pertama informasi akuntansi merupakan informasi
masa yang akan datang. Kedua, informasi akuntansi merupakan informasi yang
berbeda diantara berbagai macam alternatif yang dihadapi oleh berbagai
keputusan. Informasi akuntansi diferensial ini sangat diperlukan pihak
manajemen dalam pengambilan keputusan sebagai pemilihan alternatif
tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia, ditinjau dari
segi pengorbanan dan manfaat yang diperoleh bila suatu alternatif tersebut
diambil.
2.8 Peran
Akuntansi Manajemen Sebagai suatu Tipe Akuntansi
Peran akuntansi manajemen dalam perusahaan
sebagai sistem pengolah informasi keuangan dibagi menjadi tiga tingkat
perkembangan, yaitu:
1. Pencatat skor (score
keeping)
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen
melakukan pencatatan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana
aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan unsur-unsur laporan keuangan bagi penyusunan rencana aktivitas, yang
memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya kepada
berbagai aktivitas yang direncanakan.
Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam
menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen mengenai pelaksanaan
aktivitas rencana yang aktivitas yang telah disusun. Akuntansi manajemen
mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk
memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah disusun.
Untuk memenuhi fungsi untuk mencatat skor
bagi manajemen, akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan, diantaranya:
teliti, relevan, dan handal (reliable).
Ketelitian pencatatan skor setiap manajer merupakan syarat mutlak, karena
informasi yang disajikan kepada manajemen akan digunakan untuk mengevaluasi
kinerja mereka. Setiap orang yang diukur kinerjanya akan peduli (concern) terhadap unsur-unsur
yang digunakan untuk mengukur kinerjanya sesuai dengan perkembangan akuntansi.
A. Pendekatan
pengolahan informasi
Relevansi informasi dengan
keputusan yang akan dilakukan oleh pemakai informasi dipengaruhi oleh
pendekatan yang digunakan oleh akuntan manajemen dalam mengolah data akuntansi.
Terdapat dua pendekatan dalam pengolahan informasinya, diantaranya:
a) The historical communication approach, akuntansi manajemen didominasi oleh pengumpulan dan penyajian informasi dalam siklus akuntansi biaya yang telah terjadi di masa lalu. Pemakai laporan bisa melakukan penyesuaian terhadap informasi akuntansi yang diterima sesuai dengan kebutuhannya.
b) The user
dicision model approach, akuntansi
menajemen menekankan pada bagaimana informasi akuntansi memberikan kemudahan
kepada pengambilan keputusan internal perusahaan dalam melakukan pemilihan
alternatif secara ekonomis rasional. Tidak hanya itu, pendekatan ini
menggunakan kerangka berpikir, yakni:
·
pengambilan
keputusan menghadapi pilihan tindakan dalam situasi tertentu.
·menyediakan informasi akuntansi yang relevan dengan keperluan
pengambilan keputusan.
·mempermudah pemilihan alternatif yang akan dilakukan oleh
pengambil keputusan.
B. Relevansi
pencatatan skor
Agar akuntansi manajemen dapat
berfungsi sebagai pencatat skor, skor yang dicatat dan disajikan harus
mencerminkan kinerja yang digambarkan dalam skor tersebut. Relevansi pencatatan
skor akan dicapai jika pencatat skor memahami aktivitas yang dilakukan oleh
manajemen. Informasi yang direkamnya benar-benar mencerminkan kinerja yang
dicapai oleh setiap manajer dan sesuai dengan keperluan pengambil keputusan
yang harus memenuhi atau memiliki karakteristik akuntansi sektor
publik.
2. Penarik
perhatian manajemen (attention directing)
Jika fungsi akuntansi manajemen sudah mendapat status sebagai pencatat skor
yang baik, tahap perkembangan pertama adalah sebagai penarik perhatian
manajemen. Sebagai penarik perhatian manajemen, ruang lingkup akuntansi mencakup informasi penyimpangan
pelaksana rencana yang disajikan lebih menarik perhatian manajemen agar
mereka dapat merumuskan tindakan untuk mencegah itu berlanjut.
Tahap perkembangan ini hanya
dapat dicapai jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang
baik. Jika informasi akuntansi manajemen tidak dapat diandalkan karena tidak
adanya integritas akuntan manajemen yang menyusunnya, informasi akuntan
manajemen tidak dapat berfungsi sebagai penarik perhatian manajemen.
3. Penyedia
informasi untuk pemecahan masalah (problem solving)
Tahap perkembangan ini merupakan
akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah
tercapai, yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika
manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen,
maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan
pemecahan masalah.
Tidak hanya itu,
manajemen juga memerlukan akuntansi sebagai informasi
akuntansi untuk
mengurangi ketidakpastiannya. Jika informasi akuntan manajemen tidak tersedia
atau tidak teliti, relevan, dan diandalkan, maka manajemen akan berpaling ke
manajemen non akuntansi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketidakpastiannya.
Atau, jika manajemen tidak memahami bahasa akuntansi, sehingga beberapa
keputusan itu akan didasarkan atas informasi non akuntansi.
Dengan demikian manajemen yang mendasarkan
keputusan-keputusannya tidak berdasarkan informasi akuntansi, mutu keputusannya
tidak bersifat ekonomis rasional. Hal ini terjadi sebagai akibat dari tidak
adanya bahasa akuntansi yang dapat dipakai oleh manajemen untuk berpikir.
Sehingga akuntansi manajemen tidak akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Accountants mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan
pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan
untuk:
1. Perumusan strategi
2. Perencanaan dan pengendalian
aktivitas
3. Pengambilan keputusan
4. Pengoptimalan penggunaan sumber
daya
5. Pengungkapan (disclosure) kepada
shareholders dan pihak luar organisasi
6. Pengungkapan kepada karyawan
7. Perlindungan asset
Peran
akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
1. Perencanaan
stratejik
2. Pemberian
informasi biaya
3. Penilaian
investasi
4. Penganggaran
5. Penentuan biaya
pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for
services)
6. Penilaian kinerja
3.2 Saran
Makalah ini dapat digunakan sebagai
bahan pembelajaran dan mengetahui bagaimana manajemen berbasis aktivitas dan
sistem akuntansi pertanggungjawaban berbasis aktivitas agar efektif.
DAFTAR PUSTAKA